BANDUNG, iNews.id - Demi buat konten cegat truk, seorang remaja 14 tahun di Soreang, Kabupaten Bandung bernasib tragis. Dia tertabrak dan terseret truk hingga 50 meter.
Peristiwa tersebut juga terekam jelas kamera video dan beredar luas di media sosial. Dalam video terlihat, di tengah kondisi hujan, dua remaja mendadak berjalan ke tengah jalan raya.
Sesaat kemudian, tampak sebuah truk berwarna putih melaju dengan kecepatan cukup kencang. Bak menantang maut, bukannya menghindar, kedua remaja itu malah mencoba berhadapan dengan truk. Nahas, salah satu remaja tak bisa menghindari truk hingga akhirnya tertabrak dan terseret.
Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Rislam Harfian membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengungkapkan, korban warga Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung bernama Satrio dan berstatus sebagai pelajar.
Menurut Rislam, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Terusan Tol Soroja, Gading Tutuka, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (2/6/2022) sekitar pukul 14.45 WIB.
"Anak remaja itu sengaja membuat konten video dengan menyetop kendaraan yang datang dari arah Gading Cingcin, sengaja ke tengah jalan, tapi karena truk yang distop langsung bablas, sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas," ujar Rislam.
Akibat peristiwa tersebut, kata Rislam, korban mengalami luka berat dan kini menjalani perawatan di rumah sakit. Selain empat giginya rontok, korban juga mengalami retak di bagian tempurung kepala bagian belakang.
"Selain membawa korban ke rumah sakit, kita juga sedang memburu sopir truk warna putih itu yang melarikan diri saat kejadian," katanya.
Aksi nekat yang membahayakan jiwa tersebut ternyata kerap dilakukan remaja di kawasan tersebut. Meski sudah diingatkan, bahkan diusir warga, namun mereka tak mengindahkannya.
"Sudah sering diingatkan, tapi mereka itu enggak mau mendengarkan," ujar warga setempat, Iyan Nurdiana.
Dia pun berharap, polisi menertibkan aksi yang dilakukan remaja yang kerap disebut anak jalur itu. Sebab, selain berbahaya, aksi nekat itu pun sangat meresahkan para supir truk.
"Sangat meresahkan, banyak juga sopir yang turun, marah dan menghardik mereka, tapi anak-anak itu tetap saja bedegong (ngeyel). Kami mohon ditertibkan karena ini membahayakan," katanya
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait