Penasihat Kapolri AGN Turun Tangan Selamatkan PMI Asal Kuningan di Kamboja

Andri Yanto
Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar didampingi Kapolres AKBP M Ali Akbar saat memberikan keterangan persnya. Foto: Andri/iNewsKuningan

KUNINGAN,iNEWS.ID–Kegelisahan mendalam menyelimuti pasangan suami istri asal Desa Galaherang, Kecamatan Maleber, Kuningan. Mereka telah berbulan-bulan menunggu kabar pasti tentang nasib anaknya, Dimas Nurjati, yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan kini terjebak dalam jerat kerja paksa di Kamboja.

Dimas bersama istrinya, Nenden Ayu Safitri, sebelumnya terbujuk rayu oknum yang menjanjikan pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri. Berangkat dari Kuningan menuju Jakarta, perjalanan mereka berlanjut ke Batam, Malaysia, dan kemudian ke Kamboja.

Namun sesampainya di sana, pasangan muda itu justru diminta membayar uang jasa Rp25 juta. Karena tidak mampu, keduanya dipaksa bekerja sebagai admin slot judi online.

Nasib malang mereka kian terungkap, setelah sebuah video darurat yang memperlihatkan Dimas penuh luka tersebar luas. Dalam video tersebut, ia memohon untuk dipulangkan ke Tanah Air bersama sejumlah WNI lainnya yang mengalami nasib serupa.

Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar mengaku baru beberapa hari menerima laporan lengkap mengenai kondisi Dimas. Ia langsung berkomunikasi dengan korban dan mendengar sendiri kondisi mengenaskan yang dialami.

"Dia bercerita dengan terbata-bata, menangis, dan meminta dipulangkan. Saat saya telepon, lututnya masih berdarah,”ungkap Bupati Dian didampingi Kapolres AKBP M Ali Akbar, Minggu (7/12).

Menurut Bupati, Dimas direkrut melalui jalur tidak resmi dan perjalanannya dibawa dari Malaysia ke Thailand sebelum tiba di Kamboja. Di lokasi penampungan, ia dipaksa bekerja sebagai operator judi online dengan perlakuan penuh kekerasan.

"Dia dipukuli dan geraknya dibatasi. Itu perlakuan tidak manusiawi,”tegasnya.

Menyadari situasinya sangat genting dan membutuhkan penanganan lintas negara, Bupati Kuningan segera mengambil langkah cepat. Ia langsung menghubungi Polres Kuningan dan Andi Gani Nena Wea sebagai Penasihat Kapolri sekaligus Presiden KSPSI, yang memiliki jaringan buruh internasional sangat kuat.

Respons Andi Gani berlangsung sangat cepat. Kebetulan ia sedang berada di Malaysia dalam agenda ketenagakerjaan. Jaringan internasionalnya langsung diaktifkan untuk membuka jalur penyelamatan.

"Bang Andi langsung mengontak Presiden Buruh Kamboja, Mister Chen. Dari sana dilakukan juga koordinasi dengan KBRI dan Desk Ketenagakerjaan Mabes Polri,”jelasnya.

Tidak berhenti di situ, Andi Gani juga berkoordinasi langsung dengan Kapolri untuk segera menindaklanjuti upaya penjemputan korban TPPO dari Kamboja. Berdasarkan penelusuran jaringan buruh dan Pemerintah Daerah Kuningan, terungkap bahwa Dimas bukan satu-satunya WNI yang menjadi korban.

"Ternyata ada sepuluh orang yang akan segera dijemput. Ini bukan kasus tunggal,”ujarnya.

Bupati Dian berharap proses pemulangan dapat dilakukan secepatnya, mengingat kondisi para korban sangat memprihatinkan dan membutuhkan perlindungan segera. Upaya ini kini berada dalam jalur diplomatik dan penegakan hukum yang digerakkan langsung oleh jaringan Andi Gani bersama aparat kepolisian dan KBRI.

"Kami berharap semuanya bisa kembali ke Indonesia dalam waktu dekat,”pungkasnya.***

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network