KUNINGAN,iNEWS.ID–Upaya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan, Jabar, dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terus digencarkan.
Bahkan, BNN Kuningan bersama aparat lintas sektor menggelar Operasi Terpadu di wilayah Jalaksana. Hal ini menyusul indikasi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba di Kuningan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah konkret menuju terwujudnya Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Operasi ini melibatkan unsur Polsek Jalaksana, Satres Narkoba Polres Kuningan, Koramil Jalaksana, Satpol PP, serta aparat desa dan kecamatan setempat.
Kepala BNN Kuningan, Agus Mulya menjelaskan, bahwa operasi ini merupakan tindak lanjut arahan Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto melalui Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol M Arief Ramdhani.
"Operasi ini bukan sekadar razia, tetapi upaya strategis lintas sektor untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memutus rantai penyalahgunaan narkoba sejak dari akar,”ujarnya, Jumat (7/11).
Dalam pelaksanaannya, tim gabungan menyisir tiga titik strategis di wilayah Jalaksana, termasuk dua rumah kos yang pernah ditengarai menjadi tempat aktivitas peredaran narkoba. Petugas juga menyasar pemukiman padat penduduk, dan sejumlah fasilitas umum yang dicurigai menjadi lokasi transaksi terselubung.
Dari hasil operasi, 15 warga menjalani tes urine, dengan hasil 10 orang negatif, satu positif tramadol, dan empat lainnya terindikasi penyalahgunaan zat terlarang. Mereka yang terdeteksi di antaranya NS (27) positif tramadol, serta MR (22), DM (21), BD (24), dan IM (23) yang menunjukkan indikasi penggunaan zat adiktif.
Sebagian besar di antara mereka diketahui merupakan pendatang dari luar Pulau Jawa, yang bekerja sementara di Jalaksana. Operasi ini bukan semata penindakan hukum, tetapi juga pembinaan.
"Kami tidak hanya menindak, tapi juga melakukan asesmen dan pendampingan bagi mereka yang terindikasi agar bisa pulih dan tidak kembali terjerumus,”jelasnya.
Selain razia, tim juga memberikan sosialisasi bahaya narkoba kepada warga sekitar. Masyarakat diberi edukasi mengenai ciri-ciri penyalahgunaan dan langkah pencegahan di lingkungan keluarga.
BNN Kuningan memastikan, hasil operasi akan ditindaklanjuti dengan asesmen lanjutan serta pembinaan intensif bagi mereka yang terindikasi.
"Kami mengedepankan pendekatan humanis, tetapi tetap tegas. Yang bersalah ditindak, yang bisa dibina akan kami bantu pulih,”tegasnya.
Ke depan, BNN Kuningan akan memperkuat sistem pemantauan desa, membuka posko aduan masyarakat, dan menggandeng tokoh lokal untuk mencegah penyalahgunaan sejak dini.
Sementara Kepala Desa Jalaksana, Aji Juhana mengapresiasi langkah BNN Kuningan yang turun langsung ke wilayahnya.
"Kami sudah membentuk tim Satgas dan menerbitkan Perdes untuk menangani maraknya penyalahgunaan narkoba di Jalaksana. Kehadiran BNN Kuningan menjadi bukti nyata, kolaborasi untuk mewujudkan desa bersih dari narkoba,”tutupnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
