KUNINGAN,iNEWS.ID–Industri perhotelan di Kabupaten Kuningan masih belum sepenuhnya pulih hingga saat ini. Lesunya tingkat hunian salah satunya akibat kebijakan efisiensi anggaran dari sektor pemerintahan, membuat pelaku usaha perhotelan harus lebih kreatif.
Salah satunya dilakukan oleh Grand Cordela AS Putra Hotel Kuningan yang menggelar ajang Fun Run dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke-13 tahun.
GM Grand Cordela AS Putra Hotel Kuningan, Aldi Renaldi, mengatakan kegiatan Fun Run ini bukan sekadar perayaan internal, melainkan upaya konkret untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dan membangkitkan gairah sektor pariwisata lokal.
"Tujuan utama dari kegiatan ini bukan hanya merayakan anniversary ke-13 kami, tapi juga sebagai strategi promosi untuk menarik perhatian masyarakat luas dan wisatawan agar datang ke Kuningan. Karena kalau pariwisatanya hidup, hotel-hotel juga akan terbantu dengan meningkatnya okupansi,”ujarnya.
Event yang menempuh rute sejauh lima kilometer ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Terlihat antusiasme tinggi dari para peserta mulai dari komunitas lari, tamu-tamu corporate, pelaku UMKM, merchant, hingga jajaran internal Cordela dari unit-unit lain seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon. Bahkan, para owner hotel pun turut ambil bagian dalam ajang ini.
"Kami sengaja membuatnya terbuka untuk umum agar bisa menjangkau masyarakat sekitar. Selain itu, kami juga melibatkan pelaku UMKM agar mendapatkan dampak ekonomi dari kegiatan ini. Alhamdulillah semua peserta bisa mencapai garis finish dengan selamat, karena kami siapkan tim medis dan skema pengamanan yang matang,”katanya.
Namun di balik semaraknya acara, Aldi mengakui kondisi industri perhotelan saat ini, Minggu (27/7), belum sepenuhnya pulih. Salah satu faktor utamanya adalah minimnya kegiatan instansi pemerintah yang biasanya menjadi salah satu penyumbang besar tingkat hunian hotel.
"Kondisi saat ini memang cukup berat, terutama karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah. Banyak kegiatan pemerintahan yang dulunya diselenggarakan di hotel kini berkurang drastis. Padahal, segmen government ini cukup penting bagi hotel seperti kami,”ungkapnya.
Menurutnya, hotel memiliki segmentasi pasar yang beragam, mulai dari agen perjalanan hingga instansi pemerintahan. Namun, ketika kalender kegiatan pemerintah daerah menyusut karena alasan efisiensi, dampaknya langsung terasa ke industri perhotelan.
Meski demikian, Aldi tetap optimistis. Ia berharap melalui upaya promosi dan sinergi antara pelaku usaha, masyarakat, serta pemerintah, sektor pariwisata Kuningan bisa kembali bergeliat. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, maka secara otomatis akan mendorong pemulihan tingkat okupansi hotel di daerah ini.
"Yang kami lakukan hari ini adalah bagian kecil dari upaya besar untuk memulihkan perhotelan dan pariwisata. Semoga ke depan, kunjungan ke Kuningan semakin meningkat,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait