Melihat Kemeriahan Pelestarian Budaya Lewat Helaran Heman Ka Budak di CFD Kuningan

Andri Yanto
Suasana Car Free Day di sepanjang Jalan Siliwangi Kuningan tampak berbeda, dengan adanya gelaran budaya kearifan lokal yang dibawakan para generasi muda. (foto: Andri)

KUNINGAN,iNEWS.ID–Suasana Car Free Day di sepanjang Jalan Siliwangi Kuningan, Minggu (8/6), tampak berbeda. Tawa riang anak-anak remaja berpadu dengan denting gamelan dan gemulai gerakan tari tradisional menambah semarak pagi itu.

Di bawah langit cerah, puluhan anak tampil percaya diri menampilkan seni tari dan budaya daerah yang tumbuh dari rahim tanah Kuningan.

Rangkaian pertunjukan ini merupakan bagian dari helaran budaya bertajuk Heman Ka Budak, sebuah kegiatan yang kini kembali digelorakan oleh Komunitas Masyarakat dan Seniman Mendukung Pembangunan (Maskumambang) di bawah pimpinan Dodo Suwondo, mantan Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kuningan.

Heman Ka Budak adalah akronim dari Helaran Mingguan Kebudayaan dan Kesenian Kuningan, sebuah wadah ekspresi budaya yang sejatinya telah lahir sejak tahun 2017. Gagasan tersebut pertama kali dimunculkan oleh Dr H Dian Rachmat Yanuar, yang kala itu menjabat sebagai Kepala Disdikbud Kuningan, dan kini menakhodai Kuningan sebagai Bupati.

Dalam sambutannya, Bupati Dian menegaskan pentingnya menyediakan ruang alternatif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang, bukan hanya melalui pendidikan akademik semata, tetapi juga lewat pengalaman budaya yang membentuk karakter.

"Kita sepakat bahwa anak-anak tidak cukup hanya dijejali pendidikan akademis. Mereka juga perlu mencintai seni dan budaya, karena dari situlah terbentuk karakter yang mencintai tanah airnya,”ungkapnya.

Ia menyoroti fenomena di mana anak-anak dan remaja lebih akrab dengan budaya populer luar negeri seperti K-Pop, sementara warisan budaya lokal semakin jarang disentuh. Untuk itu, kehadiran Heman Ka Budak diharapkan menjadi salah satu jawaban, sebuah panggung yang merayakan identitas lokal, yang membangkitkan kebanggaan generasi muda terhadap akar budaya mereka sendiri.

Lebih jauh, Bupati Dian menekankan bahwa anak-anak bukan sekadar penerus masa depan, melainkan juga penjaga warisan budaya.

"Kearifan lokal tiap daerah adalah harta yang harus dijaga. Kita harus mengajarkan anak-anak untuk mencintai budayanya sendiri dengan sepenuh hati,”tegasnya.

Ia pun optimis, apabila helaran seni dan budaya ini terus digelar secara konsisten, Kuningan tak hanya akan dikenal sebagai daerah berhawa sejuk dengan panorama menawan, tetapi juga sebagai pusat pelestarian budaya yang menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Saya yakin, dengan kekayaan budaya dan keindahan alam yang kita miliki, Kuningan akan menjadi destinasi wisata unggulan, tidak hanya di tingkat regional tapi juga internasional,”terangnya.

Helaran Heman Ka Budak kini menjadi simbol komitmen Kuningan dalam merawat akar tradisi, serta membangun masa depan anak-anaknya lewat cinta pada budaya sendiri sebuah warisan yang tak lekang oleh zaman.***

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network