KUNINGAN,iNEWS.ID–Langkah nyata dalam menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan terus ditunjukkan oleh Pemerintah Desa Windusari, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan.
Melalui kolaborasi antara BUMDes Karya Ganda dan DPD Gema Jabar Hejo Kuningan, digelar aksi penanaman pohon dan tanaman pangan di kawasan Bukit Putri, Selasa (3/6).
Aksi ini bukan sekadar seremoni penghijauan, tapi bagian dari strategi besar membangun kemandirian pangan desa sekaligus menjaga sumber daya alam. Ratusan bibit pohon tegakan, tanaman buah naga, dan jagung ditanam sebagai bentuk nyata dari semangat membangun desa berkelanjutan.
Kepala Desa Windusari, Kodiman, mengungkapkan, program penanaman buah naga dan jagung sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2022 dan membuahkan hasil signifikan. Tak kurang dari dua ton buah naga berhasil dipanen. Melihat potensi dan antusiasme masyarakat, pada 2025 ini, pihak desa mencanangkan perluasan lahan tanam hingga lebih dari satu hektare.
"Langkah ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga menjaga ketersediaan air bersih. Pada 2022 kami sempat kekurangan air baku, namun berkat bantuan dari UPT Damkar, Pamsimas bisa tetap berjalan. Kini, kami lebih serius menjaga sumber mata air di Bukit Gunung Putri agar tetap lestari," ujar Kodiman.
Sebagai upaya menjaga kelestarian sumber mata air tersebut, sebanyak 200 bibit pohon tegakan ditanam di sekitar area Bukit Gunung Putri. Penanaman dilakukan bersama para relawan lingkungan dan DPD Gema Jabar Hejo. Tujuannya, memperkuat vegetasi alami agar ketersediaan air tetap terjaga dan bencana kekeringan bisa diantisipasi sejak dini.
Ketua DPD Gema Jabar Hejo Kuningan, Daeng Ali, menilai, Windusari merupakan potret desa yang mampu bergerak mandiri untuk masa depan yang hijau dan berdaya.
"Desa ini punya kekuatan alam dan sosial yang luar biasa. Ketika keduanya bersatu, hasilnya luar biasa seperti yang kita lihat hari ini. Program ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap gerakan ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto," tegasnya.
Apresiasi pun datang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan. Melalui Kabid Hortikultura, Andi, Kepala Dinas Wahyu Hidayah menyampaikan bahwa langkah Windusari bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain.
"Program seperti ini sejalan dengan semangat otonomi desa yang mengelola potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat. Kami siap mendampingi dan memfasilitasi, khususnya dalam pengembangan hortikultura," ujar Andi.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga memberi dampak penting dalam menjaga ekosistem daerah aliran sungai, khususnya di wilayah selatan Kuningan yang rawan krisis air.
Ke depan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mereplikasi program serupa di desa-desa lain yang memiliki potensi sejalan, demi terwujudnya desa-desa tangguh pangan yang ramah lingkungan.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait