KUNINGAN,iNEWS.ID–Di tengah wacana rencana aksi perangkat desa hingga adanya pengunduran sejumlah pengurus, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Kuningan, Hj Henny Rosdiana, menegaskan bahwa organisasi tetap solid dan kondusif.
Pernyataan itu disampaikan Hj Henny usai memimpin rapat koordinasi bersama pengurus DPC dan DPK Apdesi.
"Rapat ini memang rakor biasa, namun tentu sekaligus kami membahas dinamika yang terjadi belakangan ini," kata Ketua Apdesi Kuningan, Hj Henny Rosdiana, Minggu (4/5).
Dia tak menampik, jika rakor juga membahas rencana soal aksi perangkat desa pada 5 Mei dan pengunduran diri beberapa pengurus. Namun ia memastikan, wacana aksi tersebut tidak akan terlaksana.
"Insya Allah tidak akan terjadi. Kita tetap mengedepankan dialog dan komunikasi internal,”tegasnya.
Terkait pengunduran diri sejumlah pengurus, Hj Henny menyebut hal itu merupakan hak pribadi masing-masing dan bagian dari dinamika organisasi. Ia menghargai keputusan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas dedikasi yang telah diberikan.
"Totalnya ada delapan orang, enam dari pengurus DPC dan dua dari pengurus DPK. Mereka berasal dari desa-desa seperti Kertayasa, Sukamukti, Geresik, Pamijahan, Cisaat, Cipondok, Lengkong, dan Cikondang,” ungkapnya.
Pengunduran diri itu, lanjut Hj Henny, telah disampaikan secara resmi melalui surat dan sudah dibahas dalam rapat kepengurusan.
"Ini semua sudah kami bahas dalam forum resmi. Jadi kami berharap tidak ada spekulasi macam-macam di luar sana,”ujarnya.
Pihaknya juga memastikan, proses pergantian antar waktu (PAW) akan segera dilakukan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan. Ia mengingatkan bahwa Apdesi tetap berkomitmen menjaga kekompakan dan soliditas organisasi.
"Apdesi Kuningan masih sangat kondusif. Dari 32 DPK yang ada, hanya satu ketua DPK dan satu bendahara yang mengundurkan diri. Selebihnya tetap aktif, mewakili 361 desa yang ada di Kabupaten Kuningan,” ucapnya menegaskan.
Menurutnya, dinamika internal semacam ini justru menjadi momentum untuk memperkuat konsolidasi dan evaluasi menyeluruh dalam tubuh organisasi. “Mari kita pikirkan secara positif. Ini jadi momen pembenahan agar ke depan lebih baik,” pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait