KUNINGAN,iNEWS.ID–Kabupaten Kuningan masih menghadapi tantangan serius dalam bidang ketenagakerjaan. Meski sempat menempati peringkat kedua tertinggi angka pengangguran se-Jawa Barat pada 2023, dan kini turun ke posisi ketujuh, persoalan ini tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kuningan langsung bergerak cepat di bawah kepemimpinan Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Tuti Andriani SH MKn dengan menghadirkan program strategis berupa pembukaan 13.358 lowongan kerja dalam gelaran Kuningan Job Fair 2025.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Disnakertrans Kuningan dilaksanakan di GOR Ewangga pada Rabu (16/4). Event ini menjadi bagian dari realisasi program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati dengan fokus utama pada penurunan angka pengangguran serta peningkatan kualitas SDM lokal.
"Kami tidak ingin menunda. Pengangguran harus kita hadapi secara konkret, dan pembukaan 13.358 lowongan ini adalah salah satu langkah awal dalam 100 hari kerja kami yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,”tegas Wabup Tuti saat membuka acara secara resmi.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat untuk menanggulangi persoalan pengangguran yang masih tinggi.
"Masalah ketenagakerjaan adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga perlu keterlibatan aktif dari berbagai pihak,”ujar Tuti.
Apresiasi juga disampaikan Wabup kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan job fair, mulai dari Disnakertrans, Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK, hingga perusahaan-perusahaan peserta job fair.
Sementara Kepala Disnakertrans Kuningan, Dudi Pahrudin menyampaikan, bahwa sebanyak 40 perusahaan baik dari dalam maupun luar Kuningan turut serta dalam kegiatan ini.
"Alhamdulillah, 40 perusahaan berhasil kami hadirkan dengan total sekitar 13 ribu lebih lowongan kerja,”ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa minat masyarakat untuk mengikuti job fair ini sangat tinggi. Hingga Rabu pagi, tercatat sudah ada sekitar 3.800 pencari kerja yang mendaftar secara online.
"Tentunya jumlah ini masih terus bertambah seiring berjalannya kegiatan,”tambahnya.
Dudi juga menyebutkan bahwa berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) oleh BPS, angka pengangguran di Kuningan pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 1,71 persen. Kendati demikian, Kuningan masih berada di peringkat ke-7 tertinggi pengangguran di Jawa Barat.
"Semoga melalui kegiatan ini, angka pengangguran di Kuningan bisa terus ditekan dan di tahun 2025 nanti kita bisa melihat hasil yang lebih baik lagi,”pungkasnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait
