KUNINGAN,iNEWS.ID–Ramadhan yang seharusnya menjadi bulan penuh berkah dan kedamaian, justru tercoreng oleh aksi perang sarung yang kian marak. Bukan sekadar permainan anak-anak, perang sarung kini berubah menjadi aksi brutal bahkan hingga merenggut nyawa.
Di Aula WSP Mapolres Kuningan, suasana haru menyelimuti pertemuan antara orang tua dan anak-anak yang terlibat dalam perang sarung. Tangis dan penyesalan terpancar di wajah mereka.
Dalam pertemuan itu, beberapa orang tua tak kuasa menahan tangis. Mereka tak menyangka bahwa kebiasaan anak-anak yang selama ini dianggap remeh justru berujung pada tragedi.
Seorang ibu dengan suara bergetar mengungkapkan penyesalannya.“Saya tidak pernah menyangka, anak saya bisa terlibat dalam hal seperti ini. Saya hanya ingin dia selamat, tidak jadi pelaku, tidak jadi korban," ucapnya lirih.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Cirebon, Fifi Sopiah menyampaikan keprihatinannya atas fenomena ini.
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait