Lestarikan Sumur Tujuh Cikajayaan Kuningan, Destinasi Wisata Religi Sarat Sejarah

Andri Yanto
Keindahan alam berpadu dengan nilai sejarah dan religi tersaji di Sumur Tujuh Cikajayaan, sebuah situs mata air bersejarah di Kuningan. (foto: Andri)

KUNINGAN,iNEWS.ID–Keindahan alam berpadu dengan nilai sejarah dan religi tersaji di Sumur Tujuh Cikajayaan, sebuah situs mata air bersejarah di Kabupaten Kuningan. Bahkan saat kunjungan ke lokasi wisata, Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar menekankan pentingnya soal pelestarian sumber daya air.

Didampingi Wakil Bupati Tuti Andriani SH MKn, kunjungan itu dilakukan demi menjaga kelestarian mata air. Ini adalah bagian dari upaya menjaga keseimbangan alam.

"Jika kita menjaga alam, maka alam pun akan menjaga kita. Sumur Tujuh Cikajayaan bukan sekadar mata air, tetapi juga saksi sejarah dan sumber kehidupan bagi masyarakat. Mari kita rawat bersama agar tetap lestari bagi generasi mendatang," ujar Bupati Dian.

Saat di lokasi, Bupati Dian dibuat takjub oleh kejernihan air yang mengalir di Sumur Tujuh Cikajayaan. Pepohonan besar dengan dedaunan rimbun menaungi area ini, menciptakan suasana sejuk nan asri. Kicauan burung berpadu dengan gemericik air semakin menambah ketenangan bagi siapa saja yang datang.

Selain pesona alamnya, Sumur Tujuh Cikajayaan juga memiliki nilai sejarah dan religi yang kuat. Menurut juru kunci situs, Didi Sumardi atau yang akrab disapa Abah Otong, sumur ini merupakan petilasan seorang tokoh penyebar Islam di wilayah Kuningan.

"Dulunya, di sini ada Mbah Si Kajayaan, seorang wali dari Kacirebonan yang menyebarkan ajaran Islam. Maka, situs ini memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat," tutur Abah Otong.

Hingga kini, Senin (10/3), masyarakat sekitar masih menjaga tradisi dan nilai budaya yang diwariskan. Air dari Sumur Tujuh dipercaya memiliki manfaat bagi warga, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai bagian dari ritual spiritual.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati juga berdiskusi dengan Kepala Desa Pasawahan dan juru kunci setempat, mengenai upaya pelestarian dan pengembangan Sumur Tujuh Cikajayaan. Salah satu rencana yang dibahas adalah penataan kawasan agar semakin nyaman bagi pengunjung, tanpa menghilangkan keasliannya.

"Mata air ini bukan hanya aset lingkungan, tetapi juga potensi wisata religi yang dapat menarik lebih banyak pengunjung. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga dan mengelolanya dengan baik," kata Bupati Dian.

Sumur Tujuh Cikajayaan kini menjadi destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun dari luar daerah. Letaknya yang strategis sekitar 45 menit dari Kota Kuningan dan satu jam lebih dari Kota Cirebon, membuatnya mudah diakses oleh wisatawan yang ingin menikmati ketenangan sekaligus menggali nilai sejarah Islam di tanah Pasundan.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, Sumur Tujuh Cikajayaan menawarkan pengalaman unik seperti perpaduan alam yang asri, sejarah Islam yang kaya, serta suasana spiritual yang menenangkan. Dengan komitmen pelestarian dari berbagai pihak, diharapkan situs ini dapat terus menjadi kebanggaan Kuningan dan daya tarik wisata religi yang mendunia.***

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network