KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Kebakaran melanda sebuah kandang ternak semi permanen di Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jabar, pada Selasa (8/10) malam. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 23.10 WIB dan menyebabkan kerugian mencapai Rp 120 juta.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah menjelaskan, bahwa kebakaran terjadi akibat bara api dari sisa pembakaran rumput kering yang dilakukan pemilik kandang, Suki (58), pada siang hari.
"Pemilik kandang sempat memastikan api sudah padam sebelum meninggalkan lokasi untuk melaksanakan ibadah Magrib. Namun, bara api yang tersisa kembali menyala dan merembet ke bangunan kandang akibat angin kencang," ujar Andri.
Kandang yang memiliki luas 12x5 meter persegi tersebut berisi 30 ekor kambing. Sayangnya, seluruh kambing yang ada di dalam kandang tidak dapat diselamatkan.
"Kerugian diperkirakan mencapai Rp 120 juta, dengan rincian bangunan senilai Rp 45 juta dan 30 ekor kambing yang terbakar dengan nilai total Rp 75 juta," sebutnya.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang warga, Yanto (35), yang kebetulan melintas di jalan sekitar kandang dan melihat asap tebal membubung dari lokasi. Ia segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa, dan bersama warga lainnya mencoba memadamkan api secara manual.
"Setelah usaha awal memadamkan api gagal, Yanto melaporkan insiden ini ke UPT Pemadam Kebakaran pada pukul 23.30 WIB," ungkapnya.
Tim pemadam kebakaran yang terdiri dari tujuh anggota regu dan satu unit kendaraan pemadam segera diterjunkan ke lokasi. "Kami tiba di lokasi sekitar pukul 23.40 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Api berhasil dikendalikan dalam waktu kurang lebih 30 menit," jelasnya.
Pemadaman juga dibantu oleh warga setempat serta perangkat desa, dengan memanfaatkan tangki air dari depot air mineral terdekat. Setelah api berhasil dipadamkan, tim pemadam melakukan pendinginan dan pengumpulan data.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang diakibatkan oleh aktivitas pembakaran sampah atau rumput kering.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan memastikan api benar-benar padam setelah melakukan pembakaran. Selain itu, penting juga untuk memeriksa instalasi listrik dan peralatan gas secara rutin guna menghindari kebakaran," tutupnya.***
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait