KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Para petani tembakau di Kabupaten Kuningan, Jabar, mendapat pelatihan dan bimbingan teknis mengenai manajemen keuangan. Kegiatan ini digagas Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan.
Acara bimtek bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan industri tembakau di wilayah tersebut. Apalagi, Kuningan dikenal memiliki potensi besar dalam budidaya tembakau, berkat iklim dan kondisi tanah yang ideal serta tradisi masyarakat yang mendukung.
Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah saat mengisi materi memaparkan mengenai kebijakan pengelolaan tembakau di Kuningan. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan kebijakan pemerintah, untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan petani.
"Pemkab Kuningan mendukung kebijakan komoditas tembakau, dengan tetap memperhatikan kesehatan masyarakat. Kami memberikan dukungan regulasi untuk kualitas produksi tembakau, agar tetap berkelanjutan," katanya, Kamis (15/8).
Menurutnya, pengelolaan keuangan yang efektif adalah kunci keberhasilan petani tembakau. Melalui bimbingan ini, diharapkan petani dapat memahami dan menerapkan kebijakan dalam manajemen keuangan sehari-hari.
Wahyu juga menyoroti pentingnya teknik budidaya tembakau yang efisien, termasuk pemilihan varietas, penanaman, perawatan, dan panen, untuk menghasilkan tembakau berkualitas tinggi.
"Perencanaan dan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, serta analisis pasar sangat penting bagi kesejahteraan petani tembakau," ungkapnya.
Dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi, Wahyu mengingatkan petani akan perlunya mengenal inovasi terbaru dalam teknologi pertanian, termasuk alat modern dan praktik pertanian berkelanjutan.
"Bimtek ini merupakan langkah penting untuk memastikan petani tembakau di Kuningan, memiliki pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perkembangan industri tembakau, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan memperkuat posisi tembakau Kabupaten Kuningan di pasar," jelasnya.
Selama bimbingan teknis itu, peserta juga membahas strategi pengelolaan anggaran, pemantauan arus kas, dan perencanaan finansial untuk mengoptimalkan hasil panen. Selain itu, informasi mengenai program dukungan pemerintah dan peluang akses keuangan juga disampaikan kepada peserta.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait