Dinas Pertanian Kuningan Bangun Rumah Burung Hantu di Kawasan Lahan Pertanian Warga

Andri Yanto
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Jabar, membangun rumah burung hantu di kawasan lahan pertanian warga untuk kendalikan Hama tikus. (Foto: Andri)

KUNINGAN,iNewsKuningan.id– Dalam upaya mengendalikan hama tikus yang menyerang areal pertanian di beberapa wilayah, Pemerintah Indonesia meluncurkan Gerakan Masal Bangun Rubuha (Rumah Burung Hantu) secara nasional. Di Kabupaten Kuningan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian turut serta dengan membangun Rubuha tersebut, Minggu (14/7). 

Rumah Burung Hantu (Rubuha) adalah struktur buatan yang dirancang khusus untuk menarik dan mendukung populasi burung hantu, yang secara alami merupakan predator dari hama pertanian seperti tikus, kumbang, dan serangga lainnya. Upaya ini dianggap murah, mudah, dan ramah lingkungan.

"Jadi kami melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) dalam rangka pengendalian serangan tikus, dengan membangun atau membuat Rumah Burung Hantu. Ini adalah upaya pengendalian tikus secara efektif, efisien, murah, dan memiliki nilai konservasi tinggi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr Wahyu Hidayah. 

Menurutnya, satu Rubuha dapat melindungi 5 hektar sawah. Bahkan gerakan pengendalian ini akan dilakukan secara massal di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan.

"Metode ini adalah cara konservasi burung hantu untuk pengendalian tikus. Harapannya, pengendalian tikus dapat dilakukan secara mudah, murah, dan memiliki nilai konservasi yang tinggi," terangnya. 

Dia menyebut, jika saat ini telah dibangun sebanyak 25 rumah burung hantu di titik kawasan lahan pertanian warga. Pemasangan Rubuha tidak hanya mengurangi kerusakan lingkungan akibat pestisida, tetapi juga meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.

"Dengan Rubuha, serangan tikus dapat terkendali secara maksimal, murah, mudah, efisien, dan ramah lingkungan. Rubuha membantu mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal, yang penting untuk keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem pertanian," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, manfaat lain yaitu pengurangan penggunaan pestisida, dan potensi peningkatan hasil panen yang dapat mengurangi biaya produksi bagi petani. Sehingga meningkatkan keuntungan petani dalam jangka panjang.

"Rubuha bukan hanya solusi praktis untuk masalah pertanian saat ini, tetapi juga berpotensi menjadi bagian integral dari pertanian masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien. Ayo mari kita lestarikan burung hantu karena dengan burung hantu, hama serangan tikus di wilayah pertanian dapat dikendalikan," pungkasnya.(*) 

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network