Kementan Buka Peluang Ekspor Mangga Gedong Gincu asal Kuningan ke Jepang

Andri Yanto
Ilustrasi lahan pertanian yang ditanami pohon mangga. (Foto: Ist)

KUNINGAN,iNewsKuningan.idKementan RI membuka peluang pemasaran mangga varietas Gedong Gincu asal Kabupaten Kuningan, Jabar, untuk di ekspor ke negara Jepang, Sabtu (25/5). Peluang tersebut ditandai dengan bimbingan teknis oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI bagi puluhan petani mangga di Kuningan.

Bimtek soal penerapan teknologi budidaya mangga berlangsung di Desa Sukadana, Ciawigebang. Kegiatan bimtek sendiri bertujuan untuk meningkatkan produksi mangga dengan kualitas ekspor.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Dr Wahyu Hidayah mengapresiasi Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan RI, yang telah memilih Kabupaten Kuningan untuk menerima bimtek tersebut.

"Desa Sukadana merupakan kampung mangga Juara di wilayah Kecamatan Ciawigebang. Sukadana adalah salah satu dari beberapa kampung hortikultura yang sedang dikembangkan di Kuningan, yang sudah mendapat bantuan fasilitas bangsal pengolahan mangga. Saat ini, desa tersebut sudah memproduksi olahan mangga berupa pure, jus, dan dodol,”ujarnya.

Wahyu menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2023, wilayah Kabupaten Kuningan memiliki sekitar 689.251 batang pohon mangga (setara 6.892 ha) dengan 335.807 pohon yang menghasilkan (setara 3.358 ha). Jumlah produksi mencapai 293.017 kwintal (setara 23.901 ton), sehingga produktivitasnya sebesar 87,24 kg/pohon. Varietas mangga yang dominan adalah harum manis (40%), gedong gincu (15%), dan varietas lainnya (5%).

" Tahun 2024 ini, Pemerintah Jepang membuka peluang ekspor untuk mangga, khususnya varietas gedong gincu. Beberapa waktu lalu, Pj Bupati Sumedang berkunjung ke Kuningan menawarkan pemasaran gedong gincu untuk pasar Jepang. Ini merupakan peluang bagi petani mangga di Kuningan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” jelas Wahyu.

Pemkab Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, akan membantu dalam fasilitasi pemenuhan peluang ekspor tersebut dengan mangga yang memiliki kualitas ekspor. "Maka kesempatan bimtek itu menjadi ruang mendapatkan ilmu dalam penerapan teknologi budidaya mangga, untuk meningkatkan produksi dengan kualitas ekspor melalui pengendalian lalat buah, teknologi TOP Working, dan pembungaan off season," terangnya.

Sementara Direktur Buah dan Florikultura Kementan RI diwakili Deni Satriaman menekankan, pentingnya penerapan teknologi pengendalian lalat buah bagi petani mangga. "Jadi untuk ekspor ke Jepang diperlukan pengendalian lalat buah. Saat ini, Pemerintah Indonesia sudah melakukan ekspor mangga ke Arab, Dubai, dan lainnya, namun untuk Jepang belum dilakukan. Semoga produksi dan kualitas mangga meningkat, sehingga pendapatan petani mangga di Kuningan juga meningkat," singkatnya.(*) 

Editor : Andri Yanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network