KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menggelar Gerakan Pangan Murah selama Bulan Suci Ramadhan, Kamis (21/3). Ini sbagai langkah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan pasokan pangan yang mencukupi bagi masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan bekerja sama dengan para pelaku Usaha Gerakan Pangan Murah, Perum Bulog, kelompok tani, dan distributor pangan.
Sekda Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar menekankan, pentingnya kerja sama dalam menjaga ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Termasuk menyoroti dukungan kepada petani dan pelaku usaha pertanian, untuk terus berkontribusi dalam memastikan pasokan pangan yang cukup.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Dian juga memberikan respons terhadap data inflasi di beberapa kota di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Kuningan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya inflasi sebesar 2,48 persen pada tahun 2023, yang menyebabkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,11 pada tahun 2022 menjadi 117,96 pada Desember 2023.
Kenaikan tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh kenaikan harga komoditas dunia dan gangguan pasokan di dalam negeri.
Melalui program Gerakan Pangan Murah, bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, daging ayam, telur, cabai, dan bawang disediakan dengan harga yang lebih terjangkau, bahkan di bawah harga pasar. Hal ini diharapkan dapat memberikan keringanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya serta memberikan stimulus positif bagi perekonomian lokal.
Sementara itu, Dr Wahyu Hidayah selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan menegaskan, bahwa Gerakan Pangan Murah bukan hanya sekadar upaya dalam mengatasi masalah harga pangan. Tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.
Dalam acara tersebut, disebutkan bahwa komoditas bahan pangan pokok yang disediakan meliputi daging sapi, telur ayam, daging ayam, daging ayam olahan, minyak goreng, gula pasir, beras, bawang merah, bawang putih, cabe merah keriting, cabe rawit merah, dan aneka sayuran. Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat dari cepat habisnya stok komoditas yang tersedia.
Sebab warga merasa terbantu dengan adanya pangan murah, sehingga dapat mengalokasikan anggaran keluarga untuk kebutuhan lainnya. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk manfaat masyarakat.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait