CIREBON,iNewsKuningan.id - Kejadian ambruknya atap kelas dan ruang guru di SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, Jabar, membuat anggota legislatif angkat bicara. Bahkan, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Aan Setiawan merasa geram dan menilai kejadian tersebut sangat memalukan dunia pendidikan.
Diketahui, atap bangunan yang baru saja direhabilitasi sekitar satu tahun kini sudah dalam kondisi ambruk, Sabtu (26/1). "Pasti ada yang salah. Masa usia bangunan baru satu tahun ambruk. Ini memalukan," ungkap Aan kepada awak media.
Menurutnya, Komisi IV akan segera memanggil dinas terkait untuk memberikan penjelasan dalam rapat komisi. Inspektorat juga diundang untuk menanyakan hasil audit dan investasi yang telah dilakukan.
Pihaknya menegaskan, bahwa jika hasil investigasi menunjukkan kelalaian kontraktor, kontraktor tersebut harus tetap bertanggung jawab atas kejadian ini. Ambruknya atap bangunan sekolah memicu berbagai asumsi di masyarakat, terutama saat informasi tersebar di media sosial.
Komisi IV mencatat kejadian ini sebagai satu dari beberapa insiden ambruknya bangunan di Kabupaten Cirebon. Sebagai contoh, gapura Taman Pataraksa yang ambruk pada 2 Januari 2024, kini mengalami kejadian serupa pada bagian pendampingannya.
"Ini membuat publik berpikir, bangunan di depan kantor bupati, kejaksaan, DPRD yang di depan mata saja ambruk. Bagaimana hasil pembangunan lainnya, terutama yang jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon," pungkasnya.(*)
Editor : Andri Yanto
Artikel Terkait